TOTAL DANA 2025 - 2027

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DUKUNGAN DANA $800,000

Agustus 2023 - September 2024 ( $300,000 )
Februari 2025 - Juli 2026 ( $500,000 )

Pendanaan Langsung ( Re-Granting )

TOTAL DUKUNGAN DANA 2023 - 2027

$1,050,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Endowment
WALHI-Kampung-Nelayan Tambakrejo Kota Semarang

Kampung Nelayan Tambakrejo Semarang

Program

Model Ekonomi Terintegrasi Berbasis Kelestarian dan Kearifan Lokal Kawasan Pesisir di Kampung Nelayan Tambakrejo, Tanjungmas, Semarang Utara, Kota Semarang

Organisasi Pendamping
WALHI
Lokasi
Semarang, Jawa Tengah
Pendanaan Langsung
Rp99,730,000
Periode
Mulai
01/02/2024
Berakhir
31/07/2024
Target
Ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip-prinsip Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal
Status
Selesai

Bagikan ke :

Facebook
WhatsApp
X

Kampung Nelayan Tambakrejo: Menjaga Laut dan Ekonomi Lokal melalui Budidaya Rumpon Kerang Hijau

Kampung Nelayan Tambakrejo, komunitas nelayan tradisional di pesisir Semarang, menghadapi penggusuran sejak 2019 akibat proyek pembangunan. Pemerintah menawarkan hunian sementara di lahan Balai Besar Wilayah Sungai dengan sistem pinjam pakai 5–10 tahun, sementara alternatif rusunawa berjarak 20 km dari laut, menjauhkan nelayan dari laut sumber penghidupan mereka.

Pada 2029, hunian sementara rumah deret yang mereka tempati saat ini wajib dikosongkan. Di sisi lain ekosistem mangrove yang menopang kehidupan nelayan juga makin terganggu akibat proyek normalisasi banjir kanal timur. Untuk mempertahankan sumber penghidupan dan kemandirian ekonomi, komunitas ini mengembangkan budidaya rumpon kerang hijau dan ekowisata pesisir dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund. 

Sebanyak 2.500 bambu dipancang jadi rumpon kerang hijau di area seluas 0,14 hektar. Budidaya ini bertujuan meningkatkan sumber penghidupan nelayan sekaligus mendukung kelestarian ekosistem laut, karena setiap bambu rumpon menjadi tempat berkumpul dan berkembang biak bagi ikan dan biota laut lainnya. Rumpon dapat dipanen dua kali setahun. Panen pertama pada September 2024 menghasilkan 4 kuintal kerang hijau senilai Rp2 juta. Koperasi Nusantara yang dibentuk oleh komunitas sengaja membatasi panen agar kualitas kerang hijau tetap terjaga. 

Selain itu, komunitas mengembangkan ekowisata pesisir yang mencakup wisata pemancingan serta susur sungai dan laut-memanfaatkan kondisi geografis Kampung Nelayan Tambakrejo yang berada di bantaran dan muara sungai. Untuk mendukung operasional usaha, mereka bersepakat untuk membangun pondok pemancingan dan jembatan di atas rumpon serta membeli perahu dan alat pancing. Ekowisata ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan baru bagi komunitas, tetapi juga membuka kesempatan bagi nelayan Tambakrejo untuk mengenalkan pengunjung lebih dekat dengan budaya, kehidupan, dan perjuangan nelayan Tambakrejo.

Untuk menjaga keberlanjutan usaha dan regenerasi kader organisasi, mereka juga mendirikan Rumpon Nusantara, sebagai pusat pendidikan dan pelatihan pengelolaan usaha dan konservasi laut. Dalam serangkaian sesi perdana pelatihan, anggota komunitas diperkenalkan dengan konsep pengelolaan organisasi yang transparan, perencanaan bisnis, serta strategi keberlanjutan usaha.

Pelatihan ini jadi cikal kelahiran Koperasi Kampung Nelayan Tambakrejo Sejahtera sebagai payung resmi untuk pengelolaan usaha kolektif. Pelatihan perdana yang dilakukan memastikan bahwa setiap anggota memiliki pemahaman yang memadai tentang manajemen usaha dan dapat berkontribusi secara aktif dalam setiap keputusan koperasi. 

Koperasi Nusantara Kampung Nelayan Tambakrejo Sejahtera kini bertanggung jawab atas pengelolaan ekowisata pemancingan rumpon dan susur laut/sungai. Manfaat ekowisata ini telah meluas ke penjuru desa, enam komunitas selain Kampung Nelayan Tambakrejo juga turut terlibat. Artinya, bukan cuma jadi alternatif pendapatan tambahan bagi nelayan tetapi juga membuka lapangan kerja baru di bidang pariwisata.

Scroll to Top