TOTAL DANA 2025 - 2027

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DUKUNGAN DANA $800,000

Agustus 2023 - September 2024 ( $300,000 )
Februari 2025 - Juli 2026 ( $500,000 )

Pendanaan Langsung ( Re-Granting )

TOTAL DUKUNGAN DANA 2023 - 2027

$1,050,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Endowment
S2K1043 [Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (JAMPISAWAN)]
Sumber Foto : Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana

Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (JAMPISAWAN)

Program

Peningkatan Ekonomi Masyarakat (Petani dan Nelayan Tradisional) dengan Memanfaatkan Gulma Eceng Gondok Menjadi Pupuk Organik

Organisasi Pendamping
KPA
Lokasi
Pati, Jawa Tengah
Pendanaan Langsung
Rp100,000,000
Periode
Mulai
01/07/2024
Berakhir
31/10/2024
Target
Ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip-prinsip Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal, Pusat Pendidikan Rakyat
Status
Selesai

Bagikan ke :

Facebook
WhatsApp
X

Pupuk Organik Eceng Gondok dari Sungai Juwana

Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (JAMPISAWAN) adalah komunitas yang berdedikasi untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan Sungai Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sungai sepanjang 62,5 km ini menjadi sumber penghidupan bagi ribuan masyarakat yang bergantung pada hasil tangkapan ikan dan pertanian. Namun, eceng gondok yang tumbuh tak terkendali telah menjadi ancaman serius bagi ekosistem perairan di Sungai Juwana, Kabupaten Pati.

Pertumbuhan eceng gondok sangat cepat dan bisa jadi ancaman serius untuk keseimbangan ekosistem perairan. Eceng gondok dapat menyumbat saluran irigasi, kanal, dan aliran air dan risiko banjir pun meningkat. Tumbuhan ini juga mengganggu lalu lintas di perairan, seringkali aktivitas nelayan di Kali Juwana seringkali terhenti karena eceng gondok merusak baling-baling perahu. 

Eceng gondok juga menurunkan kualitas air karena menutupi permukaan perairan, mengurangi kadar oksigen terlarut, serta menghalangi masuknya sinar matahari, berdampak pada kelangsungan hidup organisme air lainnya. Eceng gondok bisa menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk pembawa penyakit seperti demam berdarah dan malaria. Tak hanya itu, tumbuhan ini juga dapat mempercepat proses pendangkalan karena akar-akar dan tanaman mati jadi mengendap di dasar air.

Untuk mengendalikan eceng gondok di Sungai Juwana, JAMPISAWAN dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund, mulai memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Program ini mencakup pelatihan bagi masyarakat tentang teknik pengolahan pupuk organik eceng, pembangunan rumah produksi, hingga pengadaan peralatan produksi seperti mesin pencacah dan alat pengayak. Pupuk organik dari eceng gondok mengandung asam humat, zat penting yang membantu memperbaiki struktur tanah. Selain itu, pupuk organik eceng gondok dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia, menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan hasil pertanian mereka. Nelayan pun terbantu karena jalur sungai yang lebih bersih memungkinkan mereka kembali melaut dengan aman dan nyaman.

JAMPISAWAN mendirikan rumah produksi seluas 4×6 meter di sekretariat mereka. Produk pupuk eceng gondok perdana yang dihasilkan, telah diuji coba untuk memupuk lahan sawah seluas 15 hektar dan menunjukkan potensi besar untuk ekspansi lebih lanjut. Pupuk organik dari eceng gondok tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru bagi anggota JAMPISAWAN, tetapi juga membawa manfaat untuk lebih dari 2.400 penerima manfaat tidak langsung, termasuk nelayan tradisional, petani, dan masyarakat sekitar Sungai Juwana.

Scroll to Top