![S2K1043 [Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (JAMPISAWAN)] S2K1043 [Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (JAMPISAWAN)]](https://nusantarafund.org/wp-content/uploads/elementor/thumbs/S2K1043-Jaringan-Masyarakat-Peduli-Sungai-Juwana-JAMPISAWAN-r0zub78zca8237tu5e996yf669sjaa0pbgnzcta2wg.jpg)
Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (JAMPISAWAN)
Program
Peningkatan Ekonomi Masyarakat (Petani dan Nelayan Tradisional) dengan Memanfaatkan Gulma Eceng Gondok Menjadi Pupuk Organik
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Pupuk Organik Eceng Gondok dari Sungai Juwana
Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (JAMPISAWAN) adalah komunitas yang berdedikasi untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan Sungai Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sungai sepanjang 62,5 km ini menjadi sumber penghidupan bagi ribuan masyarakat yang bergantung pada hasil tangkapan ikan dan pertanian. Namun, eceng gondok yang tumbuh tak terkendali telah menjadi ancaman serius bagi ekosistem perairan di Sungai Juwana, Kabupaten Pati.
Pertumbuhan eceng gondok sangat cepat dan bisa jadi ancaman serius untuk keseimbangan ekosistem perairan. Eceng gondok dapat menyumbat saluran irigasi, kanal, dan aliran air dan risiko banjir pun meningkat. Tumbuhan ini juga mengganggu lalu lintas di perairan, seringkali aktivitas nelayan di Kali Juwana seringkali terhenti karena eceng gondok merusak baling-baling perahu.
Eceng gondok juga menurunkan kualitas air karena menutupi permukaan perairan, mengurangi kadar oksigen terlarut, serta menghalangi masuknya sinar matahari, berdampak pada kelangsungan hidup organisme air lainnya. Eceng gondok bisa menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk pembawa penyakit seperti demam berdarah dan malaria. Tak hanya itu, tumbuhan ini juga dapat mempercepat proses pendangkalan karena akar-akar dan tanaman mati jadi mengendap di dasar air.
Untuk mengendalikan eceng gondok di Sungai Juwana, JAMPISAWAN dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund, mulai memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Program ini mencakup pelatihan bagi masyarakat tentang teknik pengolahan pupuk organik eceng, pembangunan rumah produksi, hingga pengadaan peralatan produksi seperti mesin pencacah dan alat pengayak. Pupuk organik dari eceng gondok mengandung asam humat, zat penting yang membantu memperbaiki struktur tanah. Selain itu, pupuk organik eceng gondok dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia, menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan hasil pertanian mereka. Nelayan pun terbantu karena jalur sungai yang lebih bersih memungkinkan mereka kembali melaut dengan aman dan nyaman.
JAMPISAWAN mendirikan rumah produksi seluas 4×6 meter di sekretariat mereka. Produk pupuk eceng gondok perdana yang dihasilkan, telah diuji coba untuk memupuk lahan sawah seluas 15 hektar dan menunjukkan potensi besar untuk ekspansi lebih lanjut. Pupuk organik dari eceng gondok tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru bagi anggota JAMPISAWAN, tetapi juga membawa manfaat untuk lebih dari 2.400 penerima manfaat tidak langsung, termasuk nelayan tradisional, petani, dan masyarakat sekitar Sungai Juwana.