![S2059W1 [Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya] S2059W1 [Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya]](https://nusantarafund.org/wp-content/uploads/elementor/thumbs/S2059W1-Kelompok-Pengelola-Lebak-Desa-Menang-Raya-r34z8wyv1v85dm8o8cs6sg3881sm7zutjlx2ft6rlc.jpg)
Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya
Program
Penguatan Kapasitas Kelembagaan dalam Tata Kelola dan Tata Produksi Basis Dampingan WALHI Sumatera Selatan
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Revitalisasi Ekonomi Lebak Petai Kecik di Desa Menang Raya
Pada 2023, Pemerintah Desa Menang Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, berhasil mendapatkan Lebak Lebung Petai Kecik seluas 66 hektar, yang semula dikelola kecamatan kini menjadi milik desa. Pengelolaan ini diperoleh melalui upaya pemetaan dengan metode Sustainable Land Use Planning (SLUP).
Peralihan Lebak Petai Kecik dari tangan Kecamatan menjadi aset Desa Menang Raya telah membuka peluang pengelolaan secara mandiri oleh dan untuk desa. Pemerintah Desa Menang Raya telah membuat peraturan desa (Perdes) terkait pengelolaan Lebak Petai Kecik. Dimana dalam peta perencanaan pola ruang Desa Menang Raya, Lebak Petai Kecik dibagi menjadi tiga zonasi yaitu kawasan bebas tangkap, budidaya ikan, dan konservasi. Zonasi ini mempertimbangkan kepentingan ekonomi masyarakat dan di saat bersamaan juga mengedepankan upaya konservasi lahan gambut.
Pendanaan Langsung Nusantara Fund dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan Lebak Petai Kecik oleh Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya. Selain belajar terkait pengelolaan organisasi dan peningkatan kapasitas pengolahan ikan dalam berbagai workshop, mereka juga mengadakan alat tangkap ikan dan keramba keramba skala kecil untuk budidaya ikan air tawar. Alat tangkap tradisional “kelong” berukuran 100*60 ini bisa digunakan untuk menangkap ikan-ikan di Lebak Petai Kecik sampai 3 tahun kedepan. Sedang untuk keramba, sejumlah 3500 bibit nila merah telah ditebar.
Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya memperluas relasi jejaring dengan berbagai pihak untuk meningkatkan nilai ekonomi ikan-ikan Lebak Petai Kecik. Ikan-ikan yang dihasilkan baik dari tangkapan kelong maupun dari keramba budidaya kemudian disetor ke kelompok pengolah ikan untuk diolah dan dikemas menjadi produk jadi seperti ikan salai, bekasam, kelempang, dll. Kelompok Perempuan Desa Menang Raya yang merupakan salah satu aktor kunci pengolah ikan juga ditingkatkan kapasitasnya dengan pelatihan pengemasan dan produksi variasi olahan ikan lainnya seperti kerupuk dan abon.
Mereka juga bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Menang Raya untuk pembuatan rencana usaha dan perluasan pemasaran produk. Kerja keras mereka pun mendapatkan dukungan dari Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Ogan Komering Ilir. Baiknya rancangan kerja organisasi dan banyaknya dukungan yang mereka dapatkan, alhasil jumlah anggota Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya sekarang semakin bertambah.
Dalam pelaksanaan program, Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya juga menghadapi tantangan tersendiri. Tantangan pertama terkait pelaksanaan lelang lebak oleh pemerintahan kecamatan. Setiap tahun lebak-lebak di Kecamatan Pedamaran dilelang, termasuk Lebak Petai Kecik. Jadi, Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya dan Pemerintah Desa Menang Raya perlu bekerja lebih keras mengamankan Lebak Petai Kecik di wilayah mereka.
Tantangan kedua terdapat pada perubahan iklim yang ekstrem yang mengakibatkan banyaknya ikan budidaya mereka mati dan ikan-ikan asli dari Sungai Batanghari tidak mau bermigrasi memasuki lebak-lebak. Meski demikian, secara keseluruhan program itu tetap memberikan manfaat berupa peningkatan ekonomi kepada 25 anggota Kelompok Pengelola Lebak Desa Menang Raya. Ke depan, mereka berencana mengembangkan usaha kolektif itu dengan cara membuat rumah produksi ikan salai, memaksimalkan potensi ekowisata di Lebak Petai Kecik, dan menguatkan kapasitas anggota.