![[S2W061 Kelompok Rambe Pengelola Gula Semut Desa Bulu Mario]_Wokshop_01 [S2W061 Kelompok Rambe Pengelola Gula Semut Desa Bulu Mario]_Wokshop_01](https://nusantarafund.org/wp-content/uploads/elementor/thumbs/S2W061-Kelompok-Rambe-Pengelola-Gula-Semut-Desa-Bulu-Mario_Wokshop_01-r282tbjukau2q0mqinlnbwen90xigembh7ijzlc94g.jpg)
Kelompok Rambe Pengelola Gula Semut Desa Bulu Mario
Program
Penguatan Rantai Pasar dan Rantai Pasok Komoditi Gula Semut Berbasis Pengelolaan Potensi Sumber Daya alam di Bentang Alam Batang Toru
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Pastikan Keberlanjutan Hutan dan Perkuat Bisnis Gula Aren di Bumi Sumatera Utara
Sebagai anggota forum Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara, Yayasan Palapa Indonesia berfokus pada kegiatan perlindungan, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber daya alam. Dengan bentuk konsorsium, Yayasan Palapa Indonesia telah melakukan pendampingan kepada masyarakat di Desa Bulu Mario sejak 2017. Kondisi masyarakat Desa Bulu Mario sendiri sudah sejak lama bergantung pada bentang alam hutan terakhir di Tapanuli, Hutan Batang Toru, sebagai penderas nira. Kawasan Batang Toru juga merupakan habitat bagi orang utan dan keanekaragaman hayati lainnya di Sumatera Utara.
Yayasan Palapa Indonesia mengakses Pendanaan Langsung Nusantara Fund dengan tujuan besar, yakni pelestarian keanekaragaman hayati di Hutan Batang Toru. Namun, pelestarian yang dimaksud tetap memungkinkan masyarakat Desa Bulu Mario dapat memanfaatkan hasil hutan bukan kayu. Berdasarkan pemetaan profesi pada anggota komunitas masyarakat Desa Bulu Mario, yakni penderes nira, mereka memutuskan bersama untuk fokus pada optimalisasi rantai pasar dan rantai pasok komoditas gula semut berbasiskan pengelolaan potensi sumber daya alam.
Yayasan Palapa Indonesia telah melaksanakan beberapa kegiatan,. diawali dengan pelaksanaan diskusi terpumpun antara pengrajin gula semut dengan pemangku kepentingan potensial. Diskusi terpumpun dilaksanakan supaya mendapatkan masukan yang relevan untuk merancang rencana bisnis gula semut. Demi mengetahui harga pasar dan keuntungan yang diperoleh, kegiatan survei pasar juga dilaksanakan.
Dalam diskusi, sebanyak 15 anggota kelompok pengelola gula semut dari Desa Bulu Mario mampu menyusun dokumen rencana bisnis kedepan. Melalui serangkaian diskusi dan workshop, para peserta mengidentifikasi kebutuhan bahan baku, serta membangun jaringan pasar yang lebih luas, yang akhirnya menghasilkan kontrak kerjasama dengan tiga pembeli utama di Kota Medan dan Padangsidimpuan. Kegiatan terakhir yang dimaksudkan untuk menjaga produktivitas air nira sekaligus menjaga keanekaragaman hayati di Hutan Batang Toru melalui penanaman 1500 bibit pohon aren. Bibit itu telah diserahkan ke tiga komunitas untuk nantinya ditanam setelah usia bibit mencapai masa tanam.
Program ini memberikan dampak langsung kepada 75 orang yang terlibat sebagai anggota dan peserta kegiatan. Dengan luas wilayah intervensi mencapai 500 hektar, program ini berpeluang memberikan manfaat kepada 1.369 masyarakat di Desa Bulu Mario. Manfaat yang dimaksud meliputi terjaganya kelestarian biodiversitas Hutan Batang Toru dan tersedianya gula semut di pasar lokal.