TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DANA 2023 - 2024

$300,000

Re-Granting

TOTAL DANA 2023 - 2025

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Core Support - Endowment
Pembuatan Baruga-03
Sumber Foto : Komunitas Mosintuwu

Komunitas Mosintuwu

Program

Gerakan Komunitas untuk Perlindungan Sumber Air dan Hutan Madu

Organisasi Pendamping
KPA
Lokasi
Poso, Sulawesi Tengah
Pendanaan Langsung
Rp100,000,000
Periode
Mulai
04/05/2024
Berakhir
31/10/2024
Target
Rehabilitasi dan restorasi terhadap 3,5 juta hektar Wilayah Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal, Ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip-prinsip Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal, Pusat Pendidikan Rakyat
Status
Berjalan

Bagikan ke :

Facebook
WhatsApp
X

Berdaulat di Tanah Adat: Peternakan Kambing dan Baruga untuk Pamboang

Terbayangkah jika tanahmu, sumber penghidupanmu, dan warisan nenek moyangmu terancam hilang? Bagi Masyarakat Adat Pamboang, ini adalah kenyataan yang mereka hadapi setiap hari. Namun itu tidak menyurutkan upaya mereka untuk tetap menjaga tradisi dan alam. Dengan membangun peternakan kambing lengkap dengan fasilitas pendidikan, Masyarakat Adat Pamboang memulai langkah daulat ekonomi yang sejalan dengan menjaga alam dan tradisi.

Masyarakat Adat Pamboang, yang terletak di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, telah lama menjaga tradisi dan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam. Namun, kehadiran perusahaan tambang galian C di wilayah adat mereka telah menyebabkan kerusakan ekologis, hilangnya lahan yang menjadi penopang ekonomi masyarakat adat, dan mengubah tatanan sosial yang menjadi fondasi kehidupan mereka. Oleh karena itu,  Masyarakat Adat Pamboang memutuskan untuk mengoptimalkan kelola  tanah adatnya dengan membangun peternakan kambing dan pembangunan fasilitas pendidikan Baruga.

Di lahan kritis, Masyarakat Adat Pamboang menanam pohon indigofera dan gamal sebagai pakan ternak untuk mendukung pengembangan usaha peternakan kambing. Pohon Indigofera dipilih karena mampu tumbuh dengan baik di lahan kritis. Sedang pohon Gamal juga dikenal sebagai pakan ternak berkualitas dengan kandungan protein yang cukup tinggi. Masyarakat Adat Pamboang mampu menanam lebih dari 1.200 pohon Indigofera dan Gamal, di atas lahan seluas 5 hektar. Hasil tanam akan digunakan untuk pakan 15 ekor kambing.  Fasilitas kandang yang memadai dan pelatihan manajemen ternak juga diadakan untuk keberlanjutan usaha.

Bangunan Baruga dibangun menjadi tempat diskusi, konsolidasi, dan pendidikan yang melibatkan pemuda, perempuan adat, dan para pemangku adat dalam upaya memperkuat solidaritas masyarakat. Baruga juga digunakan untuk pertemuan formal dan informal yang membahas berbagai isu strategis seperti perlindungan wilayah adat, pendidikan politik, dan pengembangan usaha peternakan.

Scroll to Top