Pupuk Harapan Baru Dengan Produksi VCO dari Pinggir Pantai Desa Tanamanang

Komunitas Uma Kokur merupakan sekelompok Masyarakat Adat di Desa Tanamanang, Sumba Timur. Melalui usaha Virgin Coconut Oil (VCO), mereka tak hanya menambah nilai komoditas lokal – kelapa –  tetapi juga membangun kemandirian ekonomi lokal. Setelah rumah produksi mereka terdampak banjir,  dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund, memungkinkan mereka untuk merenovasi rumah produksi menjadi permanen, meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Kapasitas produksi juga digenjot dengan pengadaan peralatan dan pelatihan teknis, meningkat dari 60 botol menjadi 100 botol per bulan petani kelapa lokal juga kecipratan imbas baik rantai pasok.  Total 32 keluarga di sekitar Desa Tanamanang mendapat manfaat.

Komunitas Uma Kokur merupakan kelompok Masyarakat Adat yang terletak di Desa Tanamanang, Sumba Timur. Komunitas ini berfokus pada pengelolaan komoditas lokal – kelapa –  untuk menciptakan usaha ekonomi berkelanjutan, terutama melalui produksi Virgin Coconut Oil (VCO). Namun, rumah produksi VCO yang menjadi pusat kegiatan komunitas sempat terdampak bencana banjir besar, sehingga kondisinya tidak lagi layak untuk melanjutkan produksi.

Komunitas Uma Kokur dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund merenovasi rumah produksi menjadi bangunan permanen. Renovasi tersebut meliputi perbaikan struktur bangunan, pengadaan peralatan baru, serta peningkatan fasilitas sanitasi dan pengemasan. Selain itu, komunitas ini juga mendapatkan pelatihan tentang manajemen produksi, standar kualitas produk, dan strategi pemasaran. Kapasitas anggota dalam mengelola produksi VCO jadi meningkat dengan pelatihan ini.

Sebelum renovasi, rumah produksi hanya mampu menghasilkan sekitar 60 botol VCO per bulan. Kini, setelah fasilitas diperbaiki dan efisiensi ditingkatkan, produksi meningkat hingga 100 botol per bulan. Selain meningkatkan pendapatan komunitas, keberhasilan ini juga menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas. Komunitas Uma Kokur kini mampu memberdayakan petani kelapa lokal sebagai pemasok bahan baku, memberikan manfaat ekonomi bagi 32 keluarga di sekitar Desa Tanamanang.