Lindungi Hutan Gambut dari Amarah Api

Di jantung ekosistem gambut Desa Henda, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, KUPS Jasa Lingkungan Henda Lestari bergerak lindungi hutan dari ancaman kebakaran. KUPS Jasa Lingkungan Henda Lestari dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund, membangun sekat bakar hijau sepanjang 4.000 meter, delapan sumur bor, dan alat pemadam kebakaran. Tak hanya itu, mereka juga memberikan pelatihan pengelolaan hutan berkelanjutan dengan menggunakan peralatan pemadam kebakaran dan pemetaan partisipatif menggunakan GPS untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Berkat ini, mereka dapat mencegah kebakaran di kawasan hutan seluas sekitar 100 hektar

Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Jasa Lingkungan Henda Lestari adalah komunitas yang terdiri dari warga Desa Henda, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Luas Wilayah Desa Henda Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah ±8.000 Hektar dan 3.932 Hektar diantaranya berada dalam kawasan hutan yang masuk dalam skema perhutanan sosial. Di wilayah ini terdapat areal gambut yang sangat dalam, jadi mata rantai penting dalam ekosistem dan punya potensi untuk menunjang perekonomian masyarakat. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat rawan terjadi di kawasan gambut. Semakin besar kerusakan gambut, semakin rentan terbakar. Gambut yang rusak biasanya diakibatkan oleh pengeringan

KUPS Jasa Lingkungan Henda Lestari menjalankan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencegah karhutla yang kerap melanda kawasan gambut. Mereka membangun sekat bakar hijau sepanjang 4.000 meter dengan lebar 2 meter yang ditanami pohon belangiran, tanaman khas gambut. Pohon belangiran dipilih karena memiliki ketahanan alami terhadap api, pertumbuhan cepat, serta mampu mempertahankan kelembaban tanah gambut dengan kanopinya yang rapat. Belangiran juga punya nilai ekonomi, dapat dipakai untuk balok dan papan pada bangunan, jembatan, kayu perkakas, kayu perkapalan dll. Selain itu, delapan sumur bor juga dibangun di lokasi strategis sebagai sumber air untuk pembasahan mencegah pengeringan gambut dan untuk memadamkan api saat musim kemarau

Tidak hanya berhenti pada infrastruktur fisik, program ini juga memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan hutan berkelanjutan, termasuk cara menggunakan peralatan pemadam kebakaran dan teknik pemetaan partisipatif menggunakan GPS. Tak kurang dari 15 anggota kelompok, termasuk perempuan, terlibat aktif dalam kegiatan ini. Dengan kegiatan ini, perkiraan sekitar 100 hektar kawasan hutan gambut dapat terhindar dari risiko kebakaran.