TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DANA 2023 - 2024

$300,000

Re-Granting

TOTAL DANA 2023 - 2025

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Core Support - Endowment

Masyarakat Adat Kasepuhan Karang Nunggal

Program

Penyelenggaraan Sekolah Adat “MUSTIKA ADAT”

Organisasi Pendamping
AMAN
Lokasi
Lebak, Banten
Pendanaan Langsung
Rp100,000,000
Periode
Mulai
04/05/2024
Berakhir
31/10/2024
Target
Rehabilitasi dan restorasi terhadap 3,5 juta hektar Wilayah Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal, Ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip-prinsip Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal, Pusat Pendidikan Rakyat
Status
Berjalan

Bagikan ke :

Facebook
WhatsApp
X

Dari Budidaya ke Sekolah Adat: Masyarakat Adat Kasepuhan Karang Nunggal

Sekolah Adat ‘Mustika Adat’ ingin terus berjalan untuk menebarkan kembali nilai-nilai kearifan lokal, sehingga masyarakat adat memanfaatkan tanah komunal seluas ±1 hektar untuk operasional sekolah. Kini, Sekolah Adat ‘Mustika Adat’ mendukung operasional melalui budidaya ikan air tawar dan kebun sayuran di lahan ±800 hektar wilayah intervensi. Program  memberikan manfaat langsung kepada 88 orang, termasuk perempuan, orang muda, dan kelompok rentan, serta berdampak pada 400 orang secara tidak langsung.

Sekolah Adat “Mustika Adat” di Kasepuhan Karang Nunggal adalah wujud nyata dari kepedulian para tetua adat terhadap generasi muda yang semakin terpengaruh oleh budaya asing. Melihat situasi ini, para tetua bersama masyarakat adat mendirikan Sekolah Adat “Mustika Adat” sebagai ruang untuk merevitalisasi tradisi. Disini, anak-anak diajarkan seni karawitan, memainkan gamelan, dan menampilkan tarian adat. Mereka juga belajar tata krama dan cara bertani serta beternak yang sesuai dengan tradisi leluhur. Selain itu,mereka juga belajar keterampilan kerajinan tangan seperti anyaman dan pengobatan tradisional.

Untuk menunjang operasional sekolah adat, masyarakat adat memanfaatkan tanah komunal seluas ±1 hektar untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar dan kebun sayuran. Hasil dari usaha digunakan untuk mendukung operasional sekolah, termasuk melengkapi alat peraga pendidikan. Masyarakat Adat juga dapat menikmati manfaat langsung dari hasil panen, ikan dan sayuran segar tersedia dengan harga lebih terjangkau dibandingkan pasar. Proses pengelolaan budidaya ikan dan kebun sayuran dilakukan secara gotong royong oleh pengelola sekolah adat dan masyarakat adat.

Berkat pemanfaatan tanah komunal oleh masyarakat adat setempat, laju Sekolah Adat “Mustika Adat” semakin pasti. Anak-anak kembali menunjukkan kebanggaan terhadap tradisi mereka. Ketika ada acara adat atau hajatan, musik gamelan yang dimainkan oleh siswa Sekolah Adat “Mustika Adat” menjadi salah satu daya tarik utama.

Scroll to Top