Masyarakat Adat Kasepuhan Karang Nunggal
Program
Penyelenggaraan Sekolah Adat “MUSTIKA ADAT”
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Dari Budidaya ke Sekolah Adat: Masyarakat Adat Kasepuhan Karang Nunggal
Sekolah Adat ‘Mustika Adat’ ingin terus berjalan untuk menebarkan kembali nilai-nilai kearifan lokal, sehingga masyarakat adat memanfaatkan tanah komunal seluas ±1 hektar untuk operasional sekolah. Kini, Sekolah Adat ‘Mustika Adat’ mendukung operasional melalui budidaya ikan air tawar dan kebun sayuran di lahan ±800 hektar wilayah intervensi. Program memberikan manfaat langsung kepada 88 orang, termasuk perempuan, orang muda, dan kelompok rentan, serta berdampak pada 400 orang secara tidak langsung.
Sekolah Adat “Mustika Adat” di Kasepuhan Karang Nunggal adalah wujud nyata dari kepedulian para tetua adat terhadap generasi muda yang semakin terpengaruh oleh budaya asing. Melihat situasi ini, para tetua bersama masyarakat adat mendirikan Sekolah Adat “Mustika Adat” sebagai ruang untuk merevitalisasi tradisi. Disini, anak-anak diajarkan seni karawitan, memainkan gamelan, dan menampilkan tarian adat. Mereka juga belajar tata krama dan cara bertani serta beternak yang sesuai dengan tradisi leluhur. Selain itu,mereka juga belajar keterampilan kerajinan tangan seperti anyaman dan pengobatan tradisional.
Untuk menunjang operasional sekolah adat, masyarakat adat memanfaatkan tanah komunal seluas ±1 hektar untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar dan kebun sayuran. Hasil dari usaha digunakan untuk mendukung operasional sekolah, termasuk melengkapi alat peraga pendidikan. Masyarakat Adat juga dapat menikmati manfaat langsung dari hasil panen, ikan dan sayuran segar tersedia dengan harga lebih terjangkau dibandingkan pasar. Proses pengelolaan budidaya ikan dan kebun sayuran dilakukan secara gotong royong oleh pengelola sekolah adat dan masyarakat adat.
Berkat pemanfaatan tanah komunal oleh masyarakat adat setempat, laju Sekolah Adat “Mustika Adat” semakin pasti. Anak-anak kembali menunjukkan kebanggaan terhadap tradisi mereka. Ketika ada acara adat atau hajatan, musik gamelan yang dimainkan oleh siswa Sekolah Adat “Mustika Adat” menjadi salah satu daya tarik utama.