TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DANA 2023 - 2024

$300,000

Re-Granting

TOTAL DANA 2023 - 2025

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Core Support - Endowment
S2W1049 [Masyarakat Desa Tanjung Batu]
Sumber Foto : Masyarakat Desa Tanjung Batu

Masyarakat Desa Tanjung Batu

Program

Pengembangan Pasca Panen Komoditi Kopi untuk Peningkatan Produksi Masyarakat dan Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga dan Kelompok

Organisasi Pendamping
WALHI
Lokasi
Kerinci, Jambi
Pendanaan Langsung
Rp100,000,000
Periode
Mulai
13/05/2024
Berakhir
30/10/2024
Target
Ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip-prinsip Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal
Status
Berjalan

Bagikan ke :

Facebook
WhatsApp
X

Mengolah Kopi, Membangun Harapan: Kopi Desa Tanjung Batu

Kita semua ingin secangkir kopi terbaik dalam memulai hari, dan kini Masyarakat Desa Tanjung Batu sudah mampu menyediakannya. Dengan dukungan teknologi, proses pengeringan kopi kini tidak lagi tergantung cuaca. Rumah Pengering Kopi berukuran 3,5 x 5,5 meter yang dibangun oleh Masyarakat Desa Tanjung Batu memungkinkan petani untuk mengolah kopi berkualitas tanpa terganggu perubahan cuaca yang ekstrem.

Desa Tanjung Batu di Kerinci, Jambi, dikenal sebagai wilayah penghasil kopi berkat tanah vulkanik yang subur. Namun, petani lokal kesulitan untuk menjaga kualitas hasil panen. Sebelumnya, mereka menggunakan metode tradisional seperti menjemur biji kopi di atas terpal, yangsangat tergantung pada cuaca. Biji kopi acap kali rusak karena pengeringan yang tidak merata akibat cuaca yang tak menentu. Kualitas kopi pun menurun, akibatnya  harga jual kopi pun merosot

Masyarakat Desa Tanjung Batu membangun rumah pengering kopi berukuran 3,5×5,5 meter, dilengkapi dengan teknologi pengontrol suhu dan kelembaban. Selain itu, gudang penyimpanan kopi juga didirikan untuk melindungi hasil panen dari kerusakan sebelum proses kopi dilakukan. Para petani kopi juga mendapat  pelatihanpengolahan kopi metode honey dan full wash, serta pengoperasian dan perawatan mesin giling kopi

 Hasilnya, kopi Desa Tanjung Batu kini mampu bersaing di pasar yang lebih luas, karena kualitas kopi dapat  terjaga dengan proses pasca panen yang lebih efisien. Sebanyak 43 anggota komunitas, termasuk perempuan dan pemuda, turut terlibat aktif dalam pemrosesan kopi dengan luasan intervensi mencapai 300 hektar. Pengumpulan hasil panen juga dilakukan secara terpusat, memungkinkan proses sortasi dan pengemasan yang lebih profesional sehingga petani bisa mendapat harga jual lebih tinggi di pasaran.

Scroll to Top