
Pergerakan Petani Banten (P2B)
Program
Penguatan Gerakan Reforma Agraria melalui Pembangunan Sistem, Model Sekolah Rakyat, dan Pembangunan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Meretas Jalan Kedaulatan Pangan dengan Sekolah Rakyat dan Rumah Pembibitan
Setelah mendapatkan sertifikat tanah kolektif seluas 127 hektar melalui skema TORA, Pergerakan Petani Banten (P2B) kini bergerak untuk memanfaatkan tanah tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan anggotanya. P2B membangun Sekolah Rakyat dan Rumah Pembibitan di Pusat Pelatihan Pertanian & Pedesaan Swadaya DAMARA yang sekaligus menjadi pusat pelatihan bagi 300 petani anggota P2B dalam melanggengkan pertanian berkelanjutan.
Pergerakan Petani Banten (P2B) telah lama menjadi ujung tombak perjuangan petani dalam mendapatkan dan mengelola tanah di wilayah Banten. Setelah mendapatkan sertifikat tanah seluas 127 hektar melalui program TORA, P2B berdedikasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengelolaan tanah kolektif secara berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan anggota.
Sekolah Rakyat dan Rumah Pembibitan di Pusat Pelatihan Pertanian & Pedesaan Swadaya DAMARA menjadi fasilitas belajar bagi anggota P2B dalam budidaya pertanian dan pusat pelatihan berbasis gotong royong. Di demplot percontohan pertanian, dilakukan pembibitan tanaman pangan, hortikultura, hingga produksi kompos dari bahan organik. Anggota P2B juga dilatih untuk mengelola tanah secara kolektif dan menghasilkan bibit unggul untuk mendukung daulat pangan komunitas mereka.
Gotong royong menjadi fondasi utama P2B. Setiap anggota dijadwalkan bekerja bersama dalam pembangunan rumah pembibitan, tempat semai, dan rumah okulasi. Beberapa fasilitas telah selesai dibangun, termasuk rumah pembibitan seluas 6×8 meter, rumah kompos, dan tempat pendederan seluas 6×12 meter. Kini, Sekolah Rakyat dan Rumah Pembibitan menjadi jalanbagi anggota untuk belajar teknik pertanian modern tanpa melupakan kearifan lokal yang tetap menjadi pegangan mereka dalam bercocok tanam.
“… Melalui terbangunnya pusat pendidikan rakyat ini anggota P2B merasakan adanya perubahan, yakni meningkatnya kapasitas kader dan pengurus P2B serta mulai terbangunnya kesadaran untuk meningkatkan ekonomi organisasi secara berkelanjutan melalui pertemuan yang dilakukan di balai Pendidikan tersebut.”