![S2K1042 [Serikat Nelayan Teluk Palu (SNTP)] S2K1042 [Serikat Nelayan Teluk Palu (SNTP)]](https://nusantarafund.org/wp-content/uploads/elementor/thumbs/S2K1042-Serikat-Nelayan-Teluk-Palu-SNTP-r27uhrdii2rcntrcqo2y6zr7vbfcd0dvyisszzi240.jpg)
Serikat Nelayan Teluk Palu (SNTP)
Program
Penguatan Ekonomi Kerakyatan melalui Peningkatan Kapasitas Nelayan Muda dan Pengembangan Produk Turunan Nelayan
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Jaring Pengaman Nelayan di Teluk Palu: Perahu dan Kolam Bioflok Kolektif Serikat Nelayan Teluk Palu (SNTP)
Serikat Nelayan Teluk Palu (SNTP) adalah organisasi yang beranggotakan nelayan tradisional dan masyarakat pesisir Teluk Palu. Sehari-hari, mereka mengandalkan perahu kecil berukuran 4-6 meter dengan mesin ketinting serta alat tangkap sederhana seperti pukat dan pancing. Namun, keterbatasan alat tangkap dan kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan besar bagi perekonomian mereka.
Sejak 2021, SNTP menggagas program Desa Maju Reforma Agraria (DaMaRA) untuk memperkuat organisasi dan meningkatkan kemandirian ekonomi nelayan. Program ini bertujuan menata sistem pengelolaan sumber daya secara kolektif di Kelurahan Panau. Dalam perjalanannya, SNTP menyadari perlunya upaya lebih keras untuk meningkatkan ekonomi bersama. Dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund, mereka melaksanakan program penguatan ekonomi nelayan serta pelatihan peningkatan kapasitas nelayan muda dan perempuan nelayan di Desa Panau Kec.Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah
Sebagai bagian dari program ini, SNTP mengadakan lima unit perahu yang dikelola secara kolektif. Selama ini, nelayan melaut sendiri-sendiri dengan perahu kecil. Perahu kolektif kolektif akan digunakan bergilir oleh anggota, per kapal dua orang nelayan dapat melaut bersama, Melaut pun dapat dilakukan pada malam hari karena perahu sudah dilengkapi alat penerangan berdaya genset. Sistem ini diharapkan meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan anggota serikat.
Selain itu, pendanaan langsung juga dimanfaatkan untuk membangun kolam budidaya ikan air tawar dengan sistem bioflok. Kolam berukuran 4x6x1,2 meter ini mampu menampung 2.000-3.000 ekor ikan. Sistem budidaya bioflok memanfaatkan gumpalan organisme (bioflok) untuk untuk menyaring bahan organic dari air dan mengubahnya menjadi makanan untuk ikan. Sehingga dapat menjaga kualitas air dan menekan pengeluaran operasional untuk pakan
Model pengelolaan kolektif kolam bioflok menjadi jaring pengaman bagi nelayan, terutama di tengah ketidakpastian cuaca akibat perubahan iklim, dimana cuaca, arus, dan gelombang makin hari makin tak bisa diprediksi. Sebagian keuntungan dari hasil panen kolam dialokasikan untuk mendukung operasional serikat.
Di samping itu, SNTP memberikan pelatihan kepada generasi muda nelayan anggota SNTP tentang reforma agraria dan inovasi usaha ekonomi agar organisasi tetap berkelanjutan. Kelompok perempuan nelayan anggota SNTP juga dilatih untuk mengolah hasil budidaya ikan menjadi produk bernilai tambah seperti keripik ikan, kerupuk, dan dimsum.
Generasi muda nelayan pun semakin memahami pentingnya reforma agraria dan memiliki keterampilan untuk mengembangkan usaha berbasis komunitas. Kini, para perempuan nelayan yang sebelumnya hanya mendukung suami dalam persiapan melaut, memiliki peran lebih aktif dalam menopang ekonomi keluarga dengan memproduksi dan memasarkan hasil olahan ikan. Sementara itu, perempuan nelayan semakin kuat ambil peran menciptakan sumber penghasilan alternatif keluarga. Apa yang dibangun oleh SNTP adalah bukan semata memperkuat daya lenting ekonomi nelayan Panau, tetapi juga membangun solidaritas dan kemandirian untuk masa depan.