![S2K1044 [Yayasan Yekti Angudi Piadeging Hukum Indonesia (YAPHI)] S2K1044 [Yayasan Yekti Angudi Piadeging Hukum Indonesia (YAPHI)]](https://nusantarafund.org/wp-content/uploads/elementor/thumbs/S2K1044-Yayasan-Yekti-Angudi-Piadeging-Hukum-Indonesia-YAPHI-r0zujy4wxs744l4g2od9w8yl6cohwvqs6r7n4ib700.jpg)
Yayasan Yekti Angudi Piadeging Hukum Indonesia (YAPHI)
Program
Internalisasi dan Ideologisasi Perjuangan Petani melalui Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS)
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Tanah Untuk Rakyat: Akademi Reforma Agraria Sejati YAPHI
Kehilangan tanah bukan sekadar kehilangan tempat tinggal, tetapi juga kehidupan bagi masyarakat. Yayasan Yekti Angudi Piadeging Hukum Indonesia (YAPHI) melalui Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS) membekali komunitas di Jawa Tengah dengan strategi advokasi untuk menghadapi konflik agraria. Akademi ini juga berhasil memetakan rencana untuk setiap komunitas, termasuk pemetaan ulang wilayah, penguatan organisasi, dan audiensi dengan pemangku kepentingan. Program ARAS dirancang untuk menghadirkan pemahaman hukum dan strategi advokasi, yang memberikan masyarakat alat untuk menghadapi konflik agraria.
Yayasan Yekti Angudi Piadeging Hukum Indonesia (YAPHI) adalah organisasi masyarakat sipil yang didedikasikan untuk transformasi sosial di bidang hukum, hak asasi manusia, dan keadilan. Bersama masyarakat kecil yang terdampak ragam konflik agraria di Kebumen, Wonogiri, Sragen, dan Pati, YAPHI menjalankan pendidikan dan advokasi agraria.
Pelatihan ARAS bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang reforma agraria sejati, strategi advokasi, dan penguatan organisasi. Materi yang disampaikan mencakup analisis hukum konflik agraria, strategi kampanye publik, hingga urgensi hak tanah bagi perempuan, dan pentingnya membangun jaringan kolaboratif. Pelatihan ARAS melibatkan perwakilan dari 9 organisasi wilayah Solo, Pati, Wonogiri, dan Sragen.
Program ARAS dirancang untuk menghadirkan pemahaman hukum dan strategi advokasi sebagai alat menghadapi permasalahan agraria sekitar. Sebanyak 30 peserta mendapatkan peningkatan kapasitas langsung, sementara sekitar 7.700 penerima manfaat tidak langsung kini lebih siap untuk terlibat dalam perjuangan agraria di wilayah mereka masing-masing. Akademi ini juga berhasil memetakan rencana aksi untuk setiap komunitas, termasuk pemetaan ulang wilayah, penguatan organisasi, dan audiensi dengan pemangku kepentingan.