Komunitas Uma Kokur merupakan komunitas perempuan desa yang berada Desa Tanamanang, Kecamatan Pahunga Lodu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Komunitas yang berbasiskan pada aktivitas produksinya yakni penanaman kelapa dan pengolahan produk turunannya. Pengembangan komunitas perempuan Uma Kokur bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga dengan peningkatan dan pengembangan kemampuan produksi, khususnya dalam memproduksi minyak kelapa. Tentunya, di tengah kepungan pasar minyak sawit yang semakin luas, serta hilangnya eksistensi minyak kelapa sebagai alternatif, keberadaan upaya komunitas Uma Kokur dalam produksi minyak kelapa menjadi begitu penting dan memiliki tantangan tersendiri untuk terus berkembang.Komunitas Uma Kokur beranggotakan 15 orang yang didominasi kaum perempuan dan ibu rumah tanggga ini bersinergi dengan Walhi NTT menjalankan program Nusantara Fund dengan tajuk Membangun Model Produksi Produk Turunan Kelapa. Program yang dilaksanakan di Desa Tanamanang, kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, NTT dilaksanakan dalam tiga rangkaian kegiatan, yakni:
- Pembuatan rumah produksi
- Pengadaan alat produksi
- Pelatihan pembuatan minyak kelapa
Proses pelaksanaan program dimulai melalui sosialisasi yang dijalankan oleh Walhi NTT pada November 2022 kepada komunitas Uma Kokur. Komitmen untuk saling membantu dan mengembangkan didapatkan. Komunitas Uma Kokur merasa dukungan melalui Nusantara Fund sangat berguna untuk meningkatkan kinerja dari komunitas dalam mengembangkan produksi minyak kelapa dan berharap dapat pula memperluas wilayah kelola rakyat, meningkatkan perekonomian dan kemajuan skill komunitas.
Pelatihan dimulai dengan penyampaian materi sekaligus praktik dalam membuat minyak kelapa. Pelatihan bahkan dilakukan mulai dari pengupasan, memeras, menggoreng dan penyaringan dalam kemasan. Hasilnya, dari pelatihan tersebut sukses menghasilkan 100 liter minyak kelapa siap saji dengan label atas nama Uma Kokur dalam pengemasannya. Pelatihan melibatkan 15 orang perempuan anggota Uma Kokur. Sementara itu, selain peningkatan kemampuan dan keterampilan melalui pelatihan, program ini juga mampu membangun rumah produksi dan pengadaan alat produksi minyak kelapa. Rumah dan alat produksi akan digunakan oleh komunitas Uma Kokur secara berkelanjutan untuk terus meningkatkan produksi minyak kelapanya.
Implementasi kegiatan memperoleh beberapa capaian dan dampak sebagai berikut:
- Tersedianya rumah produksi dan alat produksi minyak kelapa yang akan dipergunakan secara intensif oleh komunitas Uma Kokur dalam memproduksi minyak kelapa
- Meningkatnya kemampuan dan kapasitas dari anggota komunitas tentang produksi minyak kelapa yang ramah lingkungan dan menjadi alternatif bagi minyak kelapa sawit yang mendominasi pasar
- Meningkatkan ekonomi keluarga dari anggota komunitas, dan memberikan contoh bagi masyarakat secara luas. Capaian ini setidaknya dapat dilihat dari keterlibatan Ada pun anggota komunitas dalam kegiatan pembuatan minyak kelapa sejumlah 15 orang. Sedangkan penerima manfaat secara tidak langsung yaitu 30 orang kelompok pemuda Desa Tanamanang serta 50 orang anggota keluarga komunitas Uma Kokur.
Kendala dan tantangan utama yang harus dapat dipecahkan adalah tentang pemasaran produk minyak kelapa. Di tengah dominasi minyak goreng produksi pabrik dengan berbagai merk yang lebih besar, minyak kelapa produksi komunitas harus mampu mengembangkan pasar lebih luas. Kita harus melakukan promosi melalui berbagai media agar dapat bersaing di pasaran dan terus memproduksi minyak yang berkualitas.
TENTANG PROGRAM
Program: | Produk Turunan Kelapa di Komunitas Uma Kokur |
Aktivitas: | 1. Pembuatan rumah produksi 2. Pengadaan alat produksi 3. Pelatihan pembuatan minyak kelapa |
Lokasi: | Desa Tanamanang, kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, NTT |
Pelaksanaan: | 01 s/d 31 Desember 2022 |
Pendamping: | WALHI NTT |
Masyarakat Adat & Komunitas Lokal: | Komunitas Uma Kokur |
Keyword: | Wilayah Kelola Rakyat; Minyak Kelapa; Produk Lokal |
Pendanaan Langsung: | Rp49.435.000 |
Target Jangka Panjang Nusantara Fund: | Pembangunan model produksi, distribusi dan konsumsi yang berkeadilan dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip MAKL. |