TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DANA 2023 - 2024

$300,000

Re-Granting

TOTAL DANA 2023 - 2025

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Core Support - Endowment

Komunitas ANTRA – Kesejahteraan dan Kemandirian Masyarakat Pesisir

Di pesisir pantai Malalayang, masyarakat nelayan menghadapi banyak tantangan yang mengancam mata pencaharian dan kehidupan mereka. Perubahan iklim, kebijakan pemerintah yang tidak adil, serta reklamasi yang dilakukan oleh investor menjadi tantangan besar. Namun, berkat pendampingan dan dukungan dari Komunitas ANTRA, kini mereka mulai mendapatkan harapan baru.

Pada tahun 2021, masyarakat pesisir Malalayang dihadapkan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang dikeluarkan untuk area di atas air laut, tanpa ada penimbunan tanah terlebih dahulu. Hal ini menciptakan ketidakpastian dan ketakutan akan kehilangan tempat tinggal serta sumber mata pencaharian mereka. Selain itu, reklamasi yang berlangsung selama hampir satu dekade telah memaksa nelayan untuk melaut lebih jauh, dari jarak tangkap 0.5 – 1 mil menjadi 2 – 4 mil, yang berdampak pada hasil tangkapan Masyarakat, yang sangat berpengaruh pada pengeluaran bensin kapal yang meningkat.

Melalui diskusi dan penyusunan modul belajar, Komunitas ANTRA membantu masyarakat nelayan memahami dan menghadapi tantangan ini. Komunitas ANTRA mendampingi masyarakat dalam perbaikan basecamp di Forum Nelayan Pesisir Pantai Malalayang (FNPPM) dengan bantuan dana dari Nusantara Fund. Proses ini tidak hanya memperkuat infrastruktur fisik, tetapi juga membangun semangat dan kebersamaan dalam menghadapi perubahan, serta generasi penerus anak muda untuk gerakan advokasi untuk perjuangan pesisir Pantai

Generasi muda dan perempuan nelayan menjadi fokus utama dalam program peningkatan kapasitas. Meskipun tantangan partisipasi generasi muda masih ada, Komunitas ANTRA terus mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan komunitas. Melalui pelatihan dan program pengolahan hasil laut, perempuan nelayan kini mampu menghasilkan produk dengan nilai jual lebih tinggi, seperti olahan hasil tangkapan ikan menjadi kemasan ikan asin. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka tetapi juga memberi nilai tambah pada hasil laut yang sebelumnya dijual langsung di pinggir jalan.

Kunjungan lain yang kami lakukan ke Komunitas Tiwoho (usulan pendanaan siklus-2 dampingan WALHI) juga membawa inspirasi dan harapan baru. Terletak di kawasan konservasi Taman Nasional Bunaken, Komunitas Tiwoho berfokus pada pemberdayaan perempuan dan pemuda. Mereka memproduksi makanan dari mangrove dan anyaman bambu, meski menghadapi tantangan dalam mencari generasi penerus dan legalitas produk. Dengan dukungan dari Nusantara Fund, Masyarakat berharap dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi dan mengurus legalitas produk untuk pemasaran yang lebih luas.

Cerita perubahan ini adalah bukti nyata bahwa dengan kebersamaan, dukungan, dan pendampingan yang tepat, masyarakat pesisir dapat mengubah tantangan menjadi kekuatan. Komunitas ANTRA berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan masyarakat pesisir, memperkuat kemandirian dan kesejahteraan mereka, serta melindungi hak-hak mereka dari ancaman investasi dan kebijakan yang tidak adil. Bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat pesisir Sulawesi Utara.

Scroll to Top