TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DANA 2023 - 2024

$300,000

Re-Granting

TOTAL DANA 2023 - 2025

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Core Support - Endowment
S1051-WALHI Green Student Movement Aceh

Green Student Movement Aceh

Program

Pengembangan Organisasi Pemuda Peduli Lingkungan

Organisasi Pendamping
WALHI
Lokasi
Banda Aceh, Aceh
Pendanaan Langsung
Rp39.920.000,-
Periode
Mulai
05/02/2024
Berakhir
31/07/2024
Target
Pusat Pendidikan Rakyat
Status
Selesai

Bagikan ke :

Facebook
WhatsApp
X

Gerakan Orang Muda Peduli Lingkungan

Di tengah krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin dirasakan merata oleh seluruh dunia dan juga berdampak cukup besar di Indonesia, Green Student Movement (GSM) Aceh lahir sebagai upaya generasi muda untuk menyelamatkan bumi Serambi Mekkah. GSM Aceh fokus pada pendidikan dan penguatan kapasitas orang muda di Aceh agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam aksi-aksi penyelamatan lingkungan. Saat ini, setelah dibentuk pada Oktober 2023, GSM Aceh memiliki 50 anggota yang terus bertambah dan tetap aktif untuk menciptakan perubahan positif di komunitas mereka.

Didasari dari Akademi Ekologi yang dikembangkan oleh WALHI Aceh, GSM Aceh menginisiasi “Pengembangan Organisasi Orang Muda Peduli Lingkungan” dengan Pendanaan Langsung oleh Nusantara Fund. Program yang dijalankan GSM Aceh ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas orang muda yang berada di lingkup Banda Aceh dan Aceh Besar dalam keberpihakan kepada keadilan ekologis dan keadilan iklim, termasuk siswa-siswi tingkat SLTP, SLTA dan mahasiswa yang merupakan kelompok rentan terhadap ancaman krisis iklim. Tercatat ada 337 peserta yang menjadi penerima manfaat langsung, diantaranya terdiri dari 206 perempuan dan 131 laki-laki dan penerima manfaat tidak langsung yang tercakup dari beberapa desa, yakni Desa Wisata Geunteut, Desa Alue Naga, Desa Jeulingke, Desa Bandar Baru, dan Desa Gampong Jawa.

Selama pelaksanaan pada 5 Februari sampai 31 Juli 2024, GSM Aceh melaksanakan berbagai aksi untuk menjaga lingkungan. Tahapan persiapan dilakukan dengan Walhi Aceh untuk merumuskan rencana kegiatan yang matang. Pada periode 25 Februari hingga 21 Juli 2024, aksi peduli sampah di berbagai lokasi wisata dijalankan, program “GSM Goes to School” untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan anak-anak, pembentukan Bank Sampah, serta pembuatan sekretariat sebagai pusat kegiatan.

Kegiatan aksi Gerakan Peduli Sampah di Kawasan Wisata dilakukan di Alue Naga, Taman Ratu Safiatuddin, dan di bawah Jembatan Sungai Lamnyong sebagai bentuk kepedulian terhadap keseimbangan ekosistem air. Banyaknya sampah yang menyebabkan pencemaran air mampu menghancurkan habitat banyak spesies yang hidup di kawasan pesisir dan sungai. Selain melakukan aksi bersih-bersih, sosialisasi kepada masyarakat sekitar kawasan wisata juga dilakukan demi peningkatan kepedulian masyarakat terhadap penjagaan ekosistem pesisir dan sungai dari kerusakan alam. Kegiatan ini memberikan contoh langsung kepada para wisatawan untuk bertanggung jawab dengan sampah mereka, karena fakta yang ditemukan di berbagai lokasi pariwisata di Indonesia menunjukkan kaitan erat antara rendahnya kesadaran wisatawan dengan volume sampah yang signifikan.

Sampah yang telah dikumpulkan selama kegiatan aksi lingkungan oleh GSM bersama komunitas lainnya kemudian dipilah di Sekretariat GSM Aceh, sebelum sampah yang tidak bisa didaur ulang dibuang ke TPA. Dalam kegiatan ini anggota GSM menerapkan langsung pengetahuan yang telah mereka dapatkan sebelumnya selama bergabung dalam GSM. Selama empat hari, sampah diidentifikasi dan dipilah. Kegiatan ini sekaligus menandai dibentuknya Bank Sampah GSM Aceh. Sementara itu, kegiatan GSM Goes to School di Taman Edukasi Aceh, anak-anak diajarkan mengenai pengenalan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan cara mengolah sampah menjadi produk bernilai untuk menghindari kerusakan alam lebih lanjut. Anak-anak, sebagai penjalan roda kehidupan di masa yang akan datang, mengikuti program GSM Goes to School juga diberikan pemahaman tentang pentingnya peduli terhadap kelestarian ekosistem alam. Kegiatan ini melibatkan 105 Peserta aktif yang terdiri dari anak-anak yang belum sekolah hingga pelajar tingkat SMA.

Pembuatan sekretariat yang mencapai 50% juga menjadi salah satu pencapaian penting. Sekretariat ini berfungsi sebagai tempat pertemuan bagi anggota GSM Aceh WALHI Aceh dan kelompok-kelompok lain untuk melakukan kolaborasi yang berfokus pada isu konservasi alam. Sekretariat GSM Aceh ini juga akan digunakan untuk melakukan pelatihan dan edukasi tentang praktik berkelanjutan sebagai upaya dari peningkatan kapasitas anggota. Ditempat inilah kelak akan terciptanya aksi-aksi berikutnya yang selaras dengan nafas keadilan ekologi dan keadilan iklim.

Program ini tidak hanya menekankan bagaimana peran penting orang muda dalam menjaga lingkungan, tetapi juga menunjukkan bahwa upaya kolaboratif jejaring orang muda juga bisa memberikan dampak positif yang signifikan bagi langkah konservasi alam. Melalui pendekatan dan program demi program yang telah berlangsung, GSM Aceh dan Walhi Aceh tidak hanya melakukan konservasi alam untuk hari ini saja, namun juga membangun fondasi dan melakukan kerja-kerja berkelanjutan untuk melindungi alam dan juga menyelamatkan lingkungan untuk generasi mendatang.

Scroll to Top