TOTAL DANA 2025 - 2027

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DUKUNGAN DANA $800,000

Agustus 2023 - September 2024 ( $300,000 )
Februari 2025 - Juli 2026 ( $500,000 )

Pendanaan Langsung ( Re-Granting )

TOTAL DUKUNGAN DANA 2023 - 2027

$1,050,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Endowment
S2056W1 [Kelompok Masyarakat Baity Al Hikmah]_Pengurus di depan Kandang Kelinci

Kelompok Masyarakat Baity Al Hikmah

Program

Peternakan Kelinci sebagai Alternatif Usaha Ekonomi Kolektif untuk Peningkatan Pendapatan Masyarakat Petani

Organisasi Penanggung Jawab
Lokasi
Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Pendanaan Langsung
Rp99,250,000
Periode
Mulai
13/05/2024
Berakhir
31/10/2024
Target
Ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip-prinsip Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal
Status
Selesai

Bagikan ke :

Facebook
WhatsApp
X

Peternakan Kelinci Kelompok Masyarakat Baity Al Hikmah

 

Krisis iklim secara nyata telah memberikan dampak kepada pertanian masyarakat di Kampung Baru, Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kalimantan Selatan. Perubahan iklim secara ekstrem  -kekeringan dan banjir ekstrem- mengakibatkan sistem tanam dan panen tidak menentu sekaligus mempengaruhi pendapatan para petani. Problem alam itu ditambah dengan permasalahan alih fungsi lahan di Kota Banjarbaru yang banyak mengubah lanskap persawahan menjadi perumahan dan fungsi lainnya, sehingga lahan pertanian di sana semakin menyempit.

Di tengah tidak menentunya iklim dan pendapatan dari sektor pertanian, Kelompok Masyarakat Baity Al Hikmah berupaya membangun perekonomian alternatif melalui peternakan kelinci. Sebagai penggerak awal, ada 15 orang dari kepala keluarga (KK) berbeda yang mengurusi peternakan kelinci itu dan selanjutnya dapat bergulir kepada keluarga lain. Selain itu, mereka berupaya untuk mengintegrasikan peternakan kelinci itu dengan komunitas lain yang mengurusi pertanian sayur. Peternakan kelinci diharapkan juga mampu meningkatkan produksi pupuk organik sehingga dapat menggantikan pupuk kimia yang selama ini mencemari lingkungan dan merusak kesuburan tanah pertanian. Sebaliknya, bila petani sayur memiliki sayuran sisa yang tidak layak jual, bisa dijual kepada peternakan kelinci untuk pakan. Keuntungan yang diperoleh dari peternakan kelinci tidak hanya dirasakan oleh pengurus pelaksana saja, melainkan juga akan disumbangkan demi pengembangan lembaga pendidikan keagamaan maupun sebagai tambahan insentif bagi para pendidiknya.

Lantaran pengetahuan budidaya kelinci merupakan hal baru bagi Kelompok Masyarakat Baity Al Hikmah, maka kegiatan pertama yang dilaksanakan ialah peningkatan kapasitas melalui pelatihan. Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan meliputi budidaya kelinci dan manajemen usaha pengelolaan peternakan kelinci. Narasumber atau fasilitator pelatihan yang didatangkan berasal dari komunitas peternak kelinci Borneo. Selain pelatihan, Pendanaan Langsung  Nusantara Fund juga digunakan untuk mengadakan bibit indukan kelinci berjumlah 48 ekor dan pembangunan fasilitas kandang maupun sarana yang dibutuhkan seperti rak, lampu, wadah makan, dan lain sebagainya.

Dari penyelenggaraan peternakan kelinci itu, Kelompok Masyarakat Baity Al Hikmah menerima manfaat tidak hanya soal ekonomi alternatif berkelanjutan melalui peternakan kelinci. Melainkan juga terkait pengembangan jaringan bersama organisasi-organisasi seperti WALHI, karang taruna, pekerja sosial masyarakat, dan kelompok masyarakat lainnya. Penerima manfaat langsung program ini ialah 69 orang masyarakat yang mengikuti pelatihan budidaya dan manajemen usaha ternak kelinci. Namun, dengan luas wilayah yang diintervensi mencakup 15 hektar, program ini berpeluang memberikan dampak lebih luas kepada 800an masyarakat di sekitar Kelurahan Landasan Ulin Utara.

Scroll to Top