
Sekolah Adat Puncak Negri
Program
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendidik Sekolah Adat Puncak Negri berbasis Pengetahuan Lokal
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Membangun Pendidikan Berbasis Adat: Sekolah Adat Puncak Negri Lestarikan Budaya dan Lingkungan
Sekolah Adat Puncak Negri merupakan komunitas berbasis masyarakat adatberlokasi di Desa Air Bersih, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Desa Air Bersih merupakan desa subur kaya nan kaya sumber daya alam yang menjadi penopang utama pencaharian masyarakat, seperti pertanian dan peternakan. Namun, bagi mereka, alam merupakan identitas yang melekat dalam kehidupan mereka. Menjaga keberlanjutan alam adalah bagian dari tanggung jawab mereka terhadap lingkungan dan keberlanjutan warisan budaya.
Berkaca dari situasi ini, Sekolah Adat Puncak Negri didukung oleh Pendanaan Langsung Nusantara Fund menyelenggarakan program peningkatan kapasitas tenaga pendidik berbasis pengetahuan lokal. Program dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak akan tenaga pendidik yang mampu memberikan layanan pendidikan optimal dan relevan dengan budaya serta kebutuhan peserta didik.
Dalam tahap persiapan, pengurus Sekolah Adat Puncak Negri bersama PD AMAN Kerinci menyelenggarakan pertemuan untuk menyepakati jadwal kegiatan, menyusun agenda pelatihan, dan memastikan materi pelatihan relevan dengan kebutuhan peserta. Mereka juga mengundang pemateri berkompetensi di bidang pendidikan adat untuk memastikan kualitas pelatihan.
Kegiatan pelaksanaan program dimulai dengan sesi pembahasan tentang peran tenaga pendidik dalam perspektif budaya lokal. Bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pendidikan berbasis adat sebagai sarana melestarikan nilai-nilai budaya. Dilanjutkan dengan materi tentang strategi penyusunan modul pembelajaran adat, para peserta diajak memahami bagaimana merancang kurikulum dan bahan ajar yang sesuai dengan konteks budaya lokal. Selain itu, peserta mendapatkan pelatihan mengenai strategi pembelajaran berbasis adat yang mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam metode pengajaran.
Dalam pelatihan di Maret 2024, Universitas Islam Negeri Jambi menjadi pengajar. Peserta pelatihan adalah 22 orang tenaga pendidik dari 3 Sekolah Adat wilayah Kerinci, S.A Puncak Negeri, S.A Depati Intan, dan S.A Tanah Sekudung. Tiga modul yang mengarus utamakan muatan adat Kerinci dihasilkan dalam pelatihan:
Sejarah Adat terbentuknya Depati Empat Alam Kerinci;Sastra Adat Parno Tunangan, parno merupakan ungkapan adat (pribahasa, bahasa kiasan, dan pepatah) yang berisi hajat seseorang (pertunangan);Hukum Adat Kerinci : empat lembaga penyelesaian perselisihan, yakni jika perselisihan terjadi dalam suatu keluarga yang masih satu rumpun/kalbu (suku/klan), maka hukum adat disini dimulai dari Namago Lapu (lembaga dapur). Jika perselisihan dengan orang lain maka berlaku perundingan dalam Namago Kurung, Namago Negeri, atau Namago Alam.
Dalam pelatihan, para guru sekolah adat mendapat bekal mengenai pembelajaran aktif melalui berbagai strategi pembelajaran saintifik. Tujuannya, agar mereka dapat dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang bukan hanya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, tetapi juga berpusat pada siswa. Pembelajaran saintifik menggunakan kaidah-kaidah keilmuan dan proses pembelajaran dirancang supaya siswa secara aktif mampu mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalu lima pokok pengalaman belajar, yakni dengan: mengamati; menanya; mengumpulkan informasi; mengasosiasi; dan mengomunikasikan.
Pendekatan saintifik dianggap mampu mendorong siswa Sekolah Adat untuk berpikir kritis, kreatif, dan ilmiah, sekaligus mengembangkan keterampilan non teknis seperti berkomunikasi, bekerjasama, pemecahan masalah, berikut kemampuan interpersonal lain yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan mereka. Pelatihan memberikan wawasan teoritis dan menjadi ruang untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman antar tenaga pendidik. Pada akhir pelaksanaan, dilakukan diskusi kelompok terarah (FGD) untuk merumuskan rencana pengembangan sekolah adat ke depan.
Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan tenaga pendidik, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus mengembangkan inovasi pendidikan yang relevan dengan kebutuhan komunitas Masyarakat Adat. Sekolah Adat Puncak Negri berhasil mencapai peningkatan kapasitas 22 tenaga pendidik yang diharapkan mampu memberikan manfaat langsung kepada sekitar 1200 jiwa masyarakat adat di Desa Air Bersih. Selain itu, kegiatan mencakup area intervensi seluas 1343,45 hektar wilayah adat yang menjadi ruang hidup masyarakat adat.
Program peningkatan kapasitas tenaga pendidik Sekolah Adat Puncak Negri memberikan dampak signifikan terhadap pelestarian budaya dan kearifan lokal, terutama melalui pengelolaan berbasis budaya adat. Dalam pelaksanaan, program dirancang untuk memperkuat pendidikan berbasis adat yang menjadi fondasi pelestarian nilai-nilai tradisional. Dengan memanfaatkan pengetahuan lokal sebagai landasan pengajaran, program memungkinkan tenaga pendidik untuk mengintegrasikan nilai-nilai adat ke dalam proses belajar-mengajar, sehingga generasi muda bukan cuma kenal dengan, tetapi menghayati warisan budaya mereka.
Melalui pendekatan ini, program tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada penguatan identitas Masyarakat Adat. Bagi masyarakat adat, alam adalah bagian tak terpisahkan dari identitas mereka. Dengan memperkuat pendidikan adat, Masyarakat Adat mampu menjaga hubungan harmonis dengan alam, sehingga menciptakan ekosistem sosial dan ekologis yang saling mendukung. Dengan kurikulum berdasarkan kearifan lokal, Sekolah Adat Puncak Negri menjadi wadah untuk merevitalisasi nilai-nilai adat sekaligus menghadirkan inovasi pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masa kini.