TOTAL DANA AGUSTUS 2023 - JULI 2024

$250,000

Institutional Support

TOTAL DANA OKTOBER 2024 - SEPTEMBER 2029

$5,000,000

General Support

TOTAL DANA 2023 - 2024

$300,000

Re-Granting

TOTAL DANA 2023 - 2025

$500,000

Re-Granting - General Support

TOTAL DANA 2024 - 2026

$2,500,000

Re-Granting - Core Support - Endowment

PROGRAM

Serikat Petani Pasundan

 

ORGANISASI PENDAMPING :
KPA
LOKASI :
Ciamis, Jawa Barat
PENDANAAN LANGSUNG
PERIODE :
  • Mulai :
    01/02/2024
  • Berakhir :
    21/06/2024
TARGET :
Pusat Pendidikan Rakyat
AKTIVITAS KUNCI :
STATUS :
Selesai
JUDUL PROGRAM :
Membangun Balai Pendidikan Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS) Siti Halimah Serikat Petani Pasundan (SPP) sebagai Pusat Gerakan Perempuan Pejuang Reforma Agraria

Gerakan Agraria Inklusif: Penguatan Peran Perempuan dalam Gerakan Reforma Agraria

Serikat Petani Pasundan (SPP) adalah sebuah komunitas petani yang dari empat kabupaten di Jawa Barat, yaitu Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Pangandaran. Didirikan dengan tujuan memperjuangkan hak-hak agraria bagi para petani, Dalam struktur keanggotaan SPP, terdapat porsi yang signifikan dari kaum perempuan, yang tidak hanya berperan dalam kegiatan pertanian sehari-hari tetapi juga dalam kegiatan advokasi dan edukasi agraria. Dengan tujuan untuk memperkuat keterlibatan perempuan dalam gerakan agraria, SPP dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund memulai proyek pembangunan gedung ARAS Siti Halimah yang diharapkan menjadi pusat pendidikan dan konsolidasi bagi kader-kader perempuan anggota Serikat Petani Pasundan (SPP).

Pembangunan Gedung ARAS Siti Halimah diinisiasi dengan perencanaan yang melibatkan musyawarah mendalam bersama anggota Serikat Petani Pasundan (SPP) dari empat kabupaten di Jawa Barat, yaitu Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Pangandaran. Musyawarah menghadirkan perwakilan perempuan, pemuda, dan pengurus setiap organisasi tani lokal (OTL) untuk mencapai kesepakatan tentang tata cara pelaksanaan pembangunan. Setiap peserta musyawarah memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan ide mereka, sehingga menghasilkan rencana pembangunan yang disepakati bersama.

Setelah tahap perencanaan selesai, langkah pertama adalah pemilihan lokasi dan persiapan lahan. Lokasi yang dipilih berada di Dusun Sindangsari, Desa Kalijaya, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis. Tahap persiapan lahan melibatkan pembersihan lahan secara menyeluruh, yang dilakukan secara swadaya oleh anggota SPP. Kegiatan persiapan berlangsung selama dua minggu. Setiap anggota secara bergantian mengerjakan berbagai tugas yang diperlukan, seperti mengumpulkan sampah, mengangkut tanah, dan memadatkan area yang akan dibangun.Setelah lahan siap, proses pembangunan fisik gedung dimulai dengan pemasangan fondasi. Kondisi kontur tanah yang tidak merata mengharuskan pembangunan fondasi setinggi 1,5 meter. Fondasi didesain agar mampu menahan beban gedung dan memastikan keamanan jangka panjang. Pengerjaan fondasi dilakukan oleh tukang bangunan profesional yang dibantu oleh anggota komunitas, sekaligus belajar tentang teknik dasar konstruksi.

Pembangunan berlanjut ke tahap pemasangan dinding dan atap gedung. Material bangunan seperti bata, semen, dan kayu dibeli dari pemasok setempat untuk mendukung perekonomian lokal. Pada tahap ini, dinding gedung mulai didirikan secara bertahap, diikuti dengan pemasangan rangka atap yang terbuat dari kayu berkualitas tinggi. Anggota yang memiliki keterampilan di bidang pertukangan memainkan peran penting dalam memastikan kualitas pemasangan dinding dan atap. Mereka memastikan bahwa dinding dibangun dengan kokoh dan atap dipasang dengan baik untuk melindungi gedung dari cuaca ekstrem. Lapisan anti-air diterapkan pada dinding dan atap untuk meningkatkan ketahanan gedung terhadap perubahan cuaca.

Selain pembangunan fisik, persiapan dilakukan untuk menyusun kurikulum pendidikan yang akan diselenggarakan di ARAS Siti Halimah. Kurikulum dirancang oleh kader perempuan pejuang agraria yang telah berpengalaman dalam advokasi hak tanah dan agraria, dengan fokus utama pada pendidikan hak-hak agraria, teknik advokasi, serta pengelolaan lahan berkelanjutan. Selama proses penyusunan kurikulum, diadakan diskusi-diskusi antara para perempuan kader SPP, yang bertujuan untuk memastikan bahwa materi pelatihan akan mencakup semua aspek yang relevan bagi perempuan dalam gerakan agraria. Kurikulum mencakup pelatihan praktis dalam teknik pertanian berkelanjutan, di mana para peserta akan mempelajari cara-cara meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak kualitas tanah dan ekosistem.

SPP juga menyediakan lahan demplot untuk mendukung pelatihan praktis pertanian di luar ruang kelas. Demplot berfungsi sebagai lahan percontohan di mana para peserta dapat menerapkan keterampilan yang mereka pelajari selama pelatihan, seperti teknik budidaya tanaman yang ramah lingkungan dan penggunaan pupuk organik. Dengan adanya demplot, peserta pelatihan memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan pertanian, memperdalam pemahaman mereka tentang pengelolaan lahan berkelanjutan, sekaligus mendapatkan pengalaman praktis yang dapat mereka terapkan di lahan pertanian masing-masing.

Pendirian gedung ARAS oleh SPP menciptakan fondasi yang kokoh bagi perempuan dalam memperjuangkan kedaulatan mereka atas tanah dan sumber daya alam. Dengan adanya gedung ARAS, perempuan dari Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Pangandaran memiliki tempat untuk belajar mengenai hak-hak mereka atas tanah dan sumber daya alam. Disini, perempuan SPP dilatih untuk berperan lebih aktif dalam menjaga dan memperjuangkan hak-hak agraria dan memperkuat kemandirian mereka dalam mengelola tanah yang menjadi sumber kehidupan.

Selain itu, melalui pelatihan dan pendidikan di ARAS Siti Halimah, perempuan mendapatkan pengetahuan agraria yang berharga, mulai dari pemahaman akan hak-hak mereka hingga keterampilan teknis untuk mengelola tanah dan sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan. Pendidikan memberikan perempuan kesempatan untuk mempertahankan akses mereka terhadap lahan dan sumber daya lokal, meningkatkan posisi mereka dalam struktur sosial ekonomi, serta membekali mereka untuk lebih mandiri dalam bidang agraria. Dengan demikian, gedung ini membuka peluang bagi perempuan untuk berkontribusi lebih besar dalam ekonomi lokal, mendukung terciptanya pemerataan kesejahteraan ekonomi. SPP menciptakan ruang yang inklusif dan memberdayakan, di mana perempuan tidak hanya dilihat sebagai pendukung dalam gerakan agraria, tetapi juga sebagai pemimpin dan pelaku utama dalam upaya melindungi dan mengelola tanah dan sumber daya alam.

Scroll to Top