
Perempuan Adat Kenegerian Batu Songgan dan Kenegerian Aur Kuning belajar menganyam pandan. Sumber Foto: kampar.aman.or.id
Kampar.aman.or.id – Dua kelompok perempuan adat dari Kenegerian Batu Songgan dan Kenegerian Aur Kuning mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas kelompok anyaman yang digelar pada 21–22 Juni 2025 di Desa Batu Songgan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Pengurus Daerah AMAN Kampar dengan dukungan dari Dana Nusantara.
Pelatihan ini difasilitasi oleh mentor dari komunitas dampingan SUWAI dan dibagi menjadi dua sesi: pengelolaan bahan baku anyaman serta pembuatan produk seperti gantungan kunci dan sandal. Peserta juga mempelajari cara pengolahan pandan/umbai dari tahap perebusan, penjemuran, hingga pelembutan sebelum dianyam. Mentor memberikan koreksi atas teknik lama yang dilakukan peserta dan membimbing proses produksi secara langsung.
Seorang peserta, Lendriani, menyampaikan bahwa hasil anyaman sebelumnya hanya dipasarkan dalam komunitas. Produk seperti tikar, sumpik, dan ambuang dijual dengan harga Rp150.000–Rp800.000. Ia menilai pelatihan ini memberinya wawasan baru terkait teknik pengolahan bahan yang selama ini belum tepat dilakukan.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi produk lokal perempuan adat Subayang. Ketua PH AMAN Kampar, Himyul Wahyudi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen untuk mengembangkan kelompok pengrajin perempuan dan mendorong inovasi serta mutu produk sebagai langkah menuju kemandirian ekonomi.
“Dalam pelatihan ini kami mendapatkan banyak pengetahuan untuk mengolah pandan dan umbai yang baik…” — Lendriani, ibu rumah tangga dan pengrajin
Sumber: https://kampar.aman.or.id/2025/07/01/perempuan-adat-mempertahankan-kearifan-lokal-menganyaman-pandan/