PROGRAM
Pemersatu Petani Cianjur (PPC)
ORGANISASI PENDAMPING : |
KPA
|
LOKASI : |
Cianjur, Jawa Barat
|
PENDANAAN LANGSUNG | |
PERIODE : |
|
TARGET : |
Pusat Pendidikan Rakyat
|
AKTIVITAS KUNCI : | |
STATUS : |
Selesai
|
JUDUL PROGRAM : |
Pembangunan Gedung Training Center (TC) sebagai Tempat Pusat Pendidikan Reforma Agraria Nasional
|
Training Center PPC: Menjaga Warisan Pertanian dan Hak Agraria Generasi Muda
Komunitas Pemersatu Petani Cianjur (PPC) merupakan organisasi yang berdiri untuk mendukung dan memperjuangkan hak-hak petani di wilayah Cianjur, khususnya dalam menghadapi tantangan konflik agraria yang semakin mendesak. Sebagian besar anggota PPC adalah petani yang telah bertahun-tahun menggarap lahan di wilayah Batulawang, yang sejak 1970-an telah digunakan untuk mendukung kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar dengan menanam berbagai sayuran. Namun, wilayah yang selama puluhan tahun telah dikelola petani tersebut kini menghadapi klaim kepemilikan dari Bank Tanah. Menanggapi situasi ini, PPC memperkuat advokasi melalui pendirian Training Center (TC) yang didukung oleh Pendanaan Langsung Nusantara Fund.
Melalui program pembangunan Training Center, PPC ingin menciptakan fasilitas yang dapat menjadi sarana pendidikan agraria sekaligus ruang konsolidasi bagi para petani. Program pembangunan Training Center (TC) yang dilaksanakan oleh Pemersatu Petani Cianjur (PPC) diawali dengan perencanaan matang dan musyawarah internal di antara para anggota komunitas. Dalam diskusi-diskusi, diputuskan bahwa TC akan menjadi pusat pendidikan agraria dan konsolidasi yang tak hanya melayani petani Cianjur, tetapi juga terbuka untuk komunitas tani pejuang Reforma Agraria dari berbagai wilayah lain di Indonesia.
Setelah perencanaan selesai, komunitas memulai tahap pertama kegiatan di lapangan dengan membersihkan lahan yang akan menjadi lokasi TC. Setiap anggota yang berpartisipasi berkontribusi dalam bentuk tenaga kerja maupun alat yang dibutuhkan, dari peralatan sederhana seperti cangkul hingga mesin pemotong. Setelah lahan bersih, komunitas kemudian berfokus pada pembelian material bangunan seperti kayu, semen, dan pasir. Pekerjaan konstruksi dimulai dengan pembangunan pondasi gedung, yang diawasi oleh beberapa anggota komunitas yang berpengalaman di bidang konstruksi. Anggota yang memiliki keterampilan khusus dalam bidang bangunan membantu mengarahkan tenaga kerja lain agar setiap tahap pembangunan sesuai dengan rencana dan memenuhi standar keselamatan.
Ketika kerangka gedung mulai terbentuk, fokus beralih ke pemasangan dinding dan atap, yang disesuaikan dengan desain sederhana namun fungsional. Beberapa anggota komunitas yang ahli dalam pertukangan memastikan kualitas pemasangan dinding kayu dan atap yang tahan cuaca. Untuk meningkatkan ketahanan gedung, lapisan anti-air diterapkan pada dinding dan atap sehingga TC akan tetap aman dan nyaman digunakan, baik dalam kondisi panas maupun hujan. Pada setiap tahap konstruksi, PPC mengadakan sesi evaluasi berkala untuk menilai kemajuan dan memastikan setiap aspek pembangunan berjalan sesuai dengan rencana.
Selain pembangunan fisik, kegiatan lain yang dilakukan di program adalah persiapan pendidikan yang akan diselenggarakan di TC. Beberapa anggota yang sudah mendapatkan pelatihan tentang reforma agraria mulai menyusun kurikulum dan bahan-bahan ajar yang akan diajarkan di Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS). Kurikulum dirancang agar mencakup aspek-aspek penting dari reforma agraria, mulai dari hak-hak agraria, strategi advokasi, hingga teknik bertani berkelanjutan. Dengan demikian, setiap peserta yang datang ke TC akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang perjuangan agraria, serta keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kegiatan bertani di lahan mereka masing-masing.
Pembangunan TC dilakukan secara gotong royong, setiap anggota PPC turut berpartisipasi, baik dalam pembersihan lahan, persiapan material, hingga proses konstruksi gedung. Selain sebagai fasilitas pelatihan, TC juga didesain untuk mendukung kegiatan ekonomi komunitas melalui pengembangan agrowisata dan kampung wisata reforma agraria, yang memungkinkan masyarakat luas datang untuk belajar mengenai perjuangan reforma agraria sekaligus menikmati wisata edukasi alam Batulawang.
Training Center sekaligus menjadi sarana edukasi tentang hak-hak agraria bagi generasi muda petani, mendorong regenerasi petani yang paham akan hak-hak mereka dan memiliki keterampilan untuk terus melestarikan dan mengembangkan lahan secara berkelanjutan. Selain itu, dengan fasilitas pelatihan yang terus dikembangkan, PPC mampu mengadakan lebih banyak kegiatan pendidikan yang melibatkan masyarakat sekitar. TC berfungsi untuk meningkatkan kapasitas ekonomi komunitas, baik melalui pelatihan tentang pertanian berkelanjutan maupun melalui potensi wisata kampung Reforma Agraria. Wisata akan menghadirkan konsep kampung edukasi yang memperkenalkan publik pada aspek-aspek perjuangan reforma agraria, sehingga tidak hanya menghasilkan pendapatan pendapatan, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik tentang urgensi pentingnya kedaulatan atas tanah bagi petani.
Komunitas Pemersatu Petani Cianjur (PPC) merupakan organisasi yang berdiri untuk mendukung dan memperjuangkan hak-hak petani di wilayah Cianjur, khususnya dalam menghadapi tantangan konflik agraria yang semakin mendesak. Sebagian besar anggota PPC adalah petani yang telah bertahun-tahun menggarap lahan di wilayah Batulawang, yang sejak 1970-an telah digunakan untuk mendukung kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar dengan menanam berbagai sayuran. Namun, wilayah yang selama puluhan tahun telah dikelola petani tersebut kini menghadapi klaim kepemilikan dari Bank Tanah. Menanggapi situasi ini, PPC memperkuat advokasi melalui pendirian Training Center (TC) yang didukung oleh Pendanaan Langsung Nusantara Fund.
Melalui program pembangunan Training Center, PPC ingin menciptakan fasilitas yang dapat menjadi sarana pendidikan agraria sekaligus ruang konsolidasi bagi para petani. Program pembangunan Training Center (TC) yang dilaksanakan oleh Pemersatu Petani Cianjur (PPC) diawali dengan perencanaan matang dan musyawarah internal di antara para anggota komunitas. Dalam diskusi-diskusi, diputuskan bahwa TC akan menjadi pusat pendidikan agraria dan konsolidasi yang tak hanya melayani petani Cianjur, tetapi juga terbuka untuk komunitas tani pejuang Reforma Agraria dari berbagai wilayah lain di Indonesia.
Setelah perencanaan selesai, komunitas memulai tahap pertama kegiatan di lapangan dengan membersihkan lahan yang akan menjadi lokasi TC. Setiap anggota yang berpartisipasi berkontribusi dalam bentuk tenaga kerja maupun alat yang dibutuhkan, dari peralatan sederhana seperti cangkul hingga mesin pemotong. Setelah lahan bersih, komunitas kemudian berfokus pada pembelian material bangunan seperti kayu, semen, dan pasir. Pekerjaan konstruksi dimulai dengan pembangunan pondasi gedung, yang diawasi oleh beberapa anggota komunitas yang berpengalaman di bidang konstruksi. Anggota yang memiliki keterampilan khusus dalam bidang bangunan membantu mengarahkan tenaga kerja lain agar setiap tahap pembangunan sesuai dengan rencana dan memenuhi standar keselamatan.
Ketika kerangka gedung mulai terbentuk, fokus beralih ke pemasangan dinding dan atap, yang disesuaikan dengan desain sederhana namun fungsional. Beberapa anggota komunitas yang ahli dalam pertukangan memastikan kualitas pemasangan dinding kayu dan atap yang tahan cuaca. Untuk meningkatkan ketahanan gedung, lapisan anti-air diterapkan pada dinding dan atap sehingga TC akan tetap aman dan nyaman digunakan, baik dalam kondisi panas maupun hujan. Pada setiap tahap konstruksi, PPC mengadakan sesi evaluasi berkala untuk menilai kemajuan dan memastikan setiap aspek pembangunan berjalan sesuai dengan rencana.
Selain pembangunan fisik, kegiatan lain yang dilakukan di program adalah persiapan pendidikan yang akan diselenggarakan di TC. Beberapa anggota yang sudah mendapatkan pelatihan tentang reforma agraria mulai menyusun kurikulum dan bahan-bahan ajar yang akan diajarkan di Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS). Kurikulum dirancang agar mencakup aspek-aspek penting dari reforma agraria, mulai dari hak-hak agraria, strategi advokasi, hingga teknik bertani berkelanjutan. Dengan demikian, setiap peserta yang datang ke TC akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang perjuangan agraria, serta keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kegiatan bertani di lahan mereka masing-masing.
Pembangunan TC dilakukan secara gotong royong, setiap anggota PPC turut berpartisipasi, baik dalam pembersihan lahan, persiapan material, hingga proses konstruksi gedung. Selain sebagai fasilitas pelatihan, TC juga didesain untuk mendukung kegiatan ekonomi komunitas melalui pengembangan agrowisata dan kampung wisata reforma agraria, yang memungkinkan masyarakat luas datang untuk belajar mengenai perjuangan reforma agraria sekaligus menikmati wisata edukasi alam Batulawang.
Training Center sekaligus menjadi sarana edukasi tentang hak-hak agraria bagi generasi muda petani, mendorong regenerasi petani yang paham akan hak-hak mereka dan memiliki keterampilan untuk terus melestarikan dan mengembangkan lahan secara berkelanjutan. Selain itu, dengan fasilitas pelatihan yang terus dikembangkan, PPC mampu mengadakan lebih banyak kegiatan pendidikan yang melibatkan masyarakat sekitar. TC berfungsi untuk meningkatkan kapasitas ekonomi komunitas, baik melalui pelatihan tentang pertanian berkelanjutan maupun melalui potensi wisata kampung Reforma Agraria. Wisata akan menghadirkan konsep kampung edukasi yang memperkenalkan publik pada aspek-aspek perjuangan reforma agraria, sehingga tidak hanya menghasilkan pendapatan pendapatan, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik tentang urgensi pentingnya kedaulatan atas tanah bagi petani.