
Pengurus Kampung Tambora
Program
Peternakan Kambing untuk Pengembangan Ekonomi Warga dan Perjuangan Komunitas Masyarakat Adat Katupa
Organisasi Pendamping
Lokasi
Pendanaan Langsung
Periode
Mulai
Berakhir
Target
Status
Bagikan ke :
Peternakan Kambing Katupa: Penguatan Ekonomi dan Kesejahteraan Komunitas Adat Katupa
Di tengah ancaman atas wilayah adat, Pengurus Kampung Tambora (PKAM Tambora) di Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, menjadi garda depan perjuangan masyarakat adat Katupa. Sejak 2015, 5.000 hektar wilayah adat Masyarakat Adat Katupa berhadap-hadapan invasi korporasi besar. Dalam proses memperoleh pengakuan , akses Masyarakat Adat Katupa atas wilayah adat ini yang menjadi sumber penghidupan turun-temurun kian hari kian menyempit. PKAM Tambora bersama AMAN Bima pun terus melakukan advokasi intensif demi mempertahankan hak Masyarakat Adat. Di sisi lain, PKAM Tambora juga mendorong penguatan ekonomi komunitas untuk memperkuat perjuangan mereka.
Dengan dukungan Pendanaan Langsung Nusantara Fund, PKAM Tambora menjalankan program peternakan kambing untuk memperkuat ekonomi masyarakat sembari menjadi alat untuk menyatukan komunitas dalam proses mempertahankan hak atas tanah adat yang sedang mereka jalani. Program peternakan kambing Katupa berlangsung dari Februari hingga April 2024. Tahap awal berupa persiapan pengadaan material untuk kandang. Kandang seluas 1 hektar dibangun oleh tim, terdiri dari tukang dan anggota komunitas Pemuda Kreatif Cassama Oi Katupa. Setelah kandang selesai, PKAM Tambora memulai pengadaan ternak sebanyak 30 ekor kambing (20 betina – 10 ekor jantan). Selain di kandang, ternak kambing-kambing ini secara regular juga akan dilepas area pelepasan ternak seluas 1 hektar.
Meski pembangunan kandang berjalan lancar, tantangan muncul dalam hal pendistribusian dan penyediaan pakan ternak. Dalam proses pengadaan ternak, jarak tempuh antar desa ke desa cukup jauh sekitar 15-18 km. Untuk meminimalisir hal tersebut PKAM tambora berkeliling membeli ternak dari desa ke desa menggunakan motor, dikumpulkan di satu tempat baru diangkut menggunakan mobil. Sementara, aktivitas korporasi semakin menyusutkan akses ke lahan produktif, sehingga sehingga pakan hijau untuk ternak sulit didapatkan. Solusi untuk saat ini anggota pengurus Kampung Tambora bergantian mencari pakan hijau untuk ternak ke sawah-sawah di desa-desa tetangga menggunakan motor.
Peternakan kambing memiliki potensi besar untuk menjamin stabilitas perekonomian bagi komunitas seperti masyarakat adat Katupa, terutama di tengah ancaman hilangnya akses ke lahan produktif. Menurut penelitian, usaha peternakan kambing mampu memberikan keuntungan signifikan terutama karena kambing cepat beradaptasi dan berkembang biak dalam kondisi lahan terbatas. Dalam jangka waktu satu hingga dua tahun, jumlah kambing dapat meningkat dua kali lipat melalui reproduksi alami.
Selain itu, hasil sampingan peternakan kambing dapat mendukung lahan pengelolaan lahan ramah lingkungan. Kotoran kambing dapat diolah menjadi pupuk organik, dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah di lahan pertanian warga yang tersisa. Dengan pengelolaan cermat dan tepat, usaha ini bisa dikembangkan lebih jauh. PKAM Tambora berencana melanjutkan program ini untuk memperkuat kapasitas dengan pelatihan-pelatihan pengembangan dan pengelolaan ternak misal pelatihan pembuatan pakan.
Program ini menjadi titik awal perubahan ekonomi dan sosial bagi Masyarakat Adat Katupa, mereka membuktikan bahwa masyarakat adat memiliki kemampuan dan kapasitas dalam pengelolaan sumber penghidupan untuk kesejahteraan dan kedaulatan bersama. Selain menambah alternatif sumber pendapatan, program ini kembali menghidupkan musyawarah adat untuk memperkuat kebersamaan dan solidaritas komunitas, inilah yang akan menjadi kunci kekuatan dalam perjuangan mempertahankan tanah Adat Katupa.